Tolong jangan ganggu privasiku!
Hari ini berjalan
seperti biasanya. Saya menikmati hari ini dengan banyak membaca slash
fiction di internet dan download beberapa lagu. Sore harinya, saya
keluar sebentar untuk nge-print tugas Teknik Penulisan Ilmiah. Karena
ingin membeli jagung rebus akhirnya saya mampir ke depan gerbang Panggungrejo.
Beruntung sekali, karena jagungnya tinggal tiga, saya diperbolehkan hanya
membayar tiga ribu saja untuk membeli jagung itu. Well, jagung rebus
bukanlah jenis makanan yang berat, memiliki kalori rendah dan berkarbohidrat
kompleks, sehingga aman untuk dimakan di malam hari (saya adalah tipe orang
yang benar-benar menjaga kesehatan dan bentuk tubuh sejak didiagnosis menderita
radang di usus). Saat saya sedang berjalan untuk ke tempat print dan fotocopy,
tiba-tiba saya ketangkap basah oleh dua orang dari masa lalu saya. Maksudnya,
mantan teman-teman yang satu kos dengan saya dulu. Karena sudah ketangkap
basah, saya pun tidak bisa menghindar dan terpaksa harus berpura-pura tersenyum
dan berbasa-basi dengan mereka. Mereka menanyai dimana alamat kos saya sekarang
dan saya kembali terkena serangan jantung untuk kedua kalinya (serangan jantung
pertama adalah saat saya ketangkap basah oleh mereka tadi). Saya seperti
terserang syndrom Pinocchio karena tidak bisa berbohong (meskipun saya
tidak mengatakan alamat kos saya secara detail karena saya sudah tidak mau
berurusan lagi dengan mereka). Kenapa sulit sekali untuk berbohong? Dan kenapa
saya dilahirkan untuk menjadi sangat kaku, sampai-sampai untuk berbohong kecil
saja rasanya sulit bukan main. Mereka berkomentar, "Kok sekarang kamu kurus banget, bla, bla~" Saya benci kalau ada orang yang sok perhatian dan menyinggung tentang berat badan saya. Well, saya merasa LEBIH SEHAT dengan berat badan sekarang karena makanan yang sehat dan juga rutin olahraga dibandingkan dulu dan saya ogah, dong, untuk kembali gemuk dan terkena radang usus seperti dulu. Kemudian, saya dengan terburu-buru beralasan
bahwa saya akan ke minimarket di dekat situ dan segera angkat kaki meninggalkan
mereka.
Mungkin bagi kalian,
saya ini aneh. Mungkin sebagian dari kalian akan menganggap saya sombong, tidak
tahu diri, tidak bisa menghargai orang, dan lain sebagainya. Well, saya
tekankan lagi bahwa bertemu dengan orang yang mengganjal di hati saya sama
buruk efeknya seperti terkena serangan jantung atau sesak napas. Kalian tidak
tahu bagaimana mereka menjelek-jelekkan saya saat saya masih berada di kos yang
lama. Kalian tidak tahu betapa sakit hatinya saya direndahkan seperti itu,
dianggap ini itu, diomongin di belakang (tapi mereka ngomonginnya dengan suara
nyaring jadi tidak ada bedanya dengan menjelek-jelekkan langsung), dituduh ini
itu hanya karena saya melakukan kesalahan kecil. Saya bahkan sampai menangis
dan tidak bisa tidur berhari-hari karena jika malam tiba mereka akan mulai
membicarakan saya di belakang. Saya benci kenapa dulu orang tua saya
menempatkan saya di kos yang lebih mirip rumah! Dimana saya dipaksa untuk
mendustai kepribadian saya yang introvert dengan HARUS
BERPURA-PURA BERSOSIALISASI. IMAJINASI SAYA DIPOTONG, WAKTU UNTUK SENDIRI SAYA
MENJADI SANGAT TERBATAS SEHINGGA SAYA BENAR-BENAR MERASA MUAK KARENA TIDAK BISA
MENGISI ULANG ENERGI SAYA. Sekali lagi, introvert bukanlah seorang anti
sosial, mereka hanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk diri mereka sendiri,
berimajinasi, atau bahkan hanya untuk tidur, intinya waktu untuk diri mereka
sendiri adalah cara mereka untuk bernapas setelah seharian mereka
HARUS MENAHAN NAPAS! Kami adalah jiwa tua yang terperangkap di dalam tubuh anak
muda. Kami tidak suka pesta, hang out, dan lain sebagainya karena kami
benar-benar tidak merasa nyaman dan tidak bisa menikmati semua itu. Kami dan
Kalian memiliki orientasi hidup yang berbeda. Kami ditakdirkan untuk menjadi
orang yang menemukan kedamaian dalam ketenangan dan kesendirian, sedangkan
kalian menemukan kenyamanan ketika berkumpul dengan banyak orang dan berdansa
di pesta dengan musik yang nyaring.
Sekali lagi pahami
bahwa apa yang baik untuk kalian, belum tentu baik untuk kami. Malah
sebaliknya, apa yang menurut kalian baik adalah NERAKA bagi kami. Saat sendiri,
kami tidak pernah merasa kesepian, justru sebaliknya, dengan kesendirian itu
kami merasa SENANG, TIDAK ADA BEBAN, BEBAS BERIMAJINASI, BEBAS MELAKUKAN APAPUN
SEOLAH-OLAH DUNIA ADALAH MILIK KAMI. Saya sangat bersyukur akhirnya Tuhan
mengabulkan doa saya dan memberikan kos-kosan yang sesuai dengan kepribadian
saya yang introvert dan independen sehingga saya bebas menulis
kapan saja, bebas bernyanyi keras-keras, bebas mandi selama mungkin tanpa harus
ada lagi yang berteriak-teriak kasar dan menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Saya adalah jiwa yang bebas, tetapi tetap taat peraturan. Jiwa yang menikmati
kesenangan dengan caranya sendiri, tetapi tetap patuh pada norma yang ada.
Intinya, saya sangat bahagia dengan apa yang telah saya miliki sekarang dan
saya tidak ingin orang-orang itu merusak dan mengambilnya lagi dari saya.
Mungkin, malam ini
saya tidak akan bisa tidur memikirkan pertemuan menyebalkan tadi. Saya berdoa,
semoga saya tidak harus bertemu dengan mereka lagi!
Salam Introvert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar